Senin, 03 Desember 2012

Lubang Biofori

Biopori non alami adalah lubang biopori yang berdiameter 10 sampai 30 cm dengan kedalaman  30 cm sampai 100 cm yang ditutupi sampah rganic yang berfungsi untuk menampung air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah rganic menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk bagi tumbuh-tumbuhan. Selain itu biopori juga dapat berfungsi sebagai media yang dapat mengurangi genangan air, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

Biopori alami adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Fungsi yang dapat diperoleh dengan adanya lubang biopori :
  • Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah jumlah air  tanah. 
  • Membuat kompos alami dari sampah organik 
  • Mengurangi genangan air yang menimbulkan bibit-bibit penyaki
  • Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
  • Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. 
  • Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor. 
  • Mengirit tempat, karena lubang resapan ini tidak membutuhkan media yang luas
Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm

Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.

Agar lubang terjaga bentuknya, masukkan pipa sedalam sesuai dengan kedalamannya
Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput

Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.

Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap 3 bulan sekali atau setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.

Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
  • Pada halaman yang terdapat saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, tempat parker dll 
  • Di sekeliling pohon 
  • Pada tanah kosong
Manfaat lain yang bisa didapat bila memiliki banyak lubang biopori antara lain:
  • Mencegah banjir 
    • Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga masyarakat. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
  • Tempat pembuangan sampah organik 
    • Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota-kota besar. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dalam lubang biopori yang kita buat.
  • Menyuburkan tanaman 
    • Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya.
  • Meningkatkan kualitas air tanah 
    • Organisme dalam tanah mampu membuat sampah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung banyak mineral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar